Kamis, 24 April 2014

05.24
                Perkembangan demokrasi atau lebih tepatnya sebagai gerakan demokratisasi telah terjadi di semua pelosok Negara di dunia. Layaknya sebuah gelombang, perkembangan demokrasi mengalami pasang surut. Sehingga memang dapat dibenarkan bahwa perkembangan demokrasi ini telah membentuk sebuah gelombang demokrasi.
                Robert dahl adalah orang yang pertama yang memperrkenalkan konsep gelombang demokrasi ini. Dahl membagi gelombang demokrasi ini dalam dua jenis, yaitu:

a.       Gelombang demokrasi pertama ( demokrasi klasik ):  konsep Negara (  kota abad ke 6-3 SM )
Sistem demokrasi pertama kali dimunculkan oleh kaum demokrat di negara kota Athena yang termasuk dalam wilayah peradaban yunani kuno. Peradaban yunani kuno banyak melahirkan filusuf-filusuf yang menjadi peletak besar bagi berbagai disiplin keilmuan, seperti plato, aristoteles, celeisthenes (yang di anggap sebagai bapak demokrasi Athena), pericles, dan sebagainya. Dua nama terakhir merupakan filusuf yang  membela dan mempertahankan konsep demokrasi sebagai system politik terbaik. Hanya saja sejarah yunani menunjukan bahwa periode demokrasi lebih sering merupakan pengecualian. Karena yang mewarnai kehidupan politik yunani pada beberapa abad sebelum masehi itu adalah system kediktatoran, tirani atau oligarki, baik sipil maupun militer. System demokrasi pada umumnya ditolak oleh filusuf pada waktu itu. Sebut saja plato yang secara terang-terangan menunjukan sikap antipasti terhadap demokrasi hal ini wajar wajar karena sokrates, yang pada saat itu merupakan guru yang paling dicintainya tewaws dihukum mati oleh rezim demokrasi. Bahkan puncaknya benih benih kecenderungan demokrasi Athena itu akhirnya hancur ketika Negara Sparta yang otoriter mengaalahkan Athena dalam perang pelonesia yang berlangsung selama 27 tahun (431-404 SM).
                Terlepas dari kedudukan demokrasi yang di anggap sebelah mata, akan tetapi fakta membuktikan bahwa konsep demokrasi yang di jalankan di Athena menjadi acuan perkembangan demokrasi selanjutnya. Dalam pandangan amien rais, ada 4 prinsip operasional yang cukup menarik dalam system demokrasi Athena, yaitu :
1). Para warga Negara sendir yang langsung membuat keputusan politik dan langsung mengawasinya. Warga Negara kota Athena bukan hanya mempengaruhi, tetapi juga memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan-keputusan politik. Karena konsep demokrasi yang diusung adalah demokrasi langsun.
2). Terdapat persamaan hukum dan politik bagi semua warga Negara dalam hal  memberikan suarra pada berbagai isu dalam dialog terbuka dan dalam hak untuk menduduki jabatan pemerintahan. Disamping itu, seorang pejabat tidak diperbolehkan menduduki jabatana terlalu lama, dan biasanya hanya menduduki selama 1 tahun.
3). Kebebasan politk dan kewarganegaraan dijamin sepenuhnya. Kebebasan berpendapat merupakan ciri penting dalam dewan dan majelis Athena. Kritikan-kritikan dibiarkan bebas, sebagaimana yang dilakukan plato, yang  mengkritik keras  terhadap system demokrasi. Keputusan diambil setelah mendengarkan berbagai masukan yang dating dari masyarakat.
4). Dalam proses pengambilan keputusan, bila semua argument telah dipaparkan, pemungutan suara baru dilakukan. Salahsatu hal menarik adalah warga bnegara kota Athena sering berusaha memperjuangkan argumenya menjadi pendirian mayoritas tanpa harus melalui pemaksaan.

                Pemerintah demokrasi  di Negara kota Athena mencapai puncak kejayaanya pada masa kekuasaan pericles yang menggantikan  cleisthenes . ia berusaha membangkitkan rasa cinta dan bangga dari seluruh warga negar aterhadap negaranya, sebab ia mengusahakan agar segenap warga Negara dapat berperan sertra dalam pemerintahanya. Orang-orang miskun yang memangku jabatan pemerintah diberikan gaji tetap dan hal itu merupakan hal baaru Karena sebelumnya hanyalah orang kaya yang dapat mampu semua jabatan di pemerintah.
                Pada masa pemerintahan pericles dibentuk 3 lembaga-lembaga politik. Lembaga yang tertinggi adalah sidang eklesia. Siding ini wajib dihindari oleh semua warga Negara baik laki-laki mkaupun perempuan yang telah berusia 20 tahun keatas. Siding ini digelar secara rutin secara 10 kali dalam setahun dan siding luar biasa diadakan sesuai kebutuhan. Siding ini merupakan sarana untuk menyalurkan kebebasan berbicara dan memberikan sumbangan pemikiran dari warga Negara. Lembaga yang ke dua adalah dewan boule atau dewan 500, yaitu badan yang menyelenggarakan pemerintahan di Athena. Sedangkan lembaga yang ke tiga adalah mahkamah atau badan-badan pengadilan dengan juri-jurinya trerdiri dari rakyat banyak.

b.      Gelombang demokrasi ke dua ( demokrasi modern): Negara kota ke Negara bangsa
Gerakan demokrasi modern disebabkan oleh adanya dua peristiwwa sebelumnya. Pertama, yaitu adanya system perluasan system politik demokrasi kota yang berkembang di yunani ke berbagai wilayah yang ada di sekitarnya. Peristiwa kedua, yaitu adanya gelombang renaissance di abad pertengahan yang memberikan pencerahan pemikiran kepada warga Negara untuk mempelajari, memahami dan memperjuangkan nilai-nilai asasi manusia. Dengan adnya pristiwa tersebut, maka terjadilah sebuah pergeseran demokrasi dari pusat kelahiranya sendiri. Menurut Robert dahl, terdapat delapan akibat dari adanya gelombang kedua ini, yaitu :

1.       Sistem perwakilan
                Era demokrasi kuno memiliki wilayah yang relative kecil. dengan demikian, pelaksanaan demokrasi langsung menjadi sebuah pilihan yang mungkin dilakukan. Tetapi, dengan meluasnya wilayah Negara, maka geografi sebuah Negara dan jumlah penduduk juga semakin meluas pada tahap seperti inilah terjadi sebah transformasi budaya demokrasi dari demokrasi langsung ke demokrasi perwakilan.



2.       Perluasan demokrasi yang tidak terbatas
                Pada prinsipnya, bagi sesuatu pemerintahan perwakilan, tidak ada Negara yang terlalu atau terlalu kecil. Factor penentu jumlah perwakilan tersebut hanyalah jumlah perbandingan penduduk dengan kebutuhan wakil rakyat sendiri. Maka dengan demikian satu orang wakil rakyat akan memiliki kuantitas terwakili yang berbeda antara satu Negara dengan Negara lain. Jika penduduknya banyak, maka satu orang wakil rakyat bias melakili satu juta penduduk, tetapi jika jumlah penduduk sedikit dia hanya mewakili puluhan ribu suara penduduknya saja. Oleh karena itu, terjadilah sebuah perluasan yang tidak terbatas.
3.       Demokrasi partisipasi
                Teknologi yang modern merupakan salah satu alat yang mempengruhi periaku politik suatu bangsa. Maka dengan demikian akan lahir sebuah budaya partisipasi pollitik yang beranekaragam dari masyarakat.
4.       Keanekaragaman
                Saat ini para penduduk semakain cenderung memperlihatkan keanekaragaman dalam hal-hal yang ada hubunganya dengan kehidupan politik.sullit sekali menemukan komunitas masyarakat yang anggotanya mempunyai perilkau politik yang sama dan sejenis .
5.       Konflik
                Konflik kepentingan baik yang bersifat vertical maupun horizontal secara langsung maupun tidak langsung akan mewarnai system demokrasi modern.
6.       Poliarki
                System poliarki merupakan upaya untuk mendemokrasikan dan meliberalkan lembaga-lembaga politik Negara bangsa. Dengan kata lain poliarki adalah suatu jenis khas tatanan atau rezim politik yang dalam berbagi hal penting berbeda, tidak hanya dari segala jenis sistem yang nondemokratis, akan tetapi juga dari sistem Negara-negara demokrasi.
7.       Plurlisme social dan organisasional
                Akibat selanjutnya dari munculnya sistem poliarki adalah terdapatnya sejumlah besar kelompok dan organisasi social yang relatif bersifat otonom.
8.       Perluasan hak-hak pribadi
                Banyak sekali gerakan-gerakan masyarakat yang di tujukan untuk menuntut adanya jaminan hak asasi manusia kepada pemerintah. Selain itu, masyarakat selalu menuntut kepada pemerintah untuk memenuhi hak-hak asasi mereka. Hal ini merupakan satu dampak yang tidak langsung dari adanya gelombang ke dua ini, namun dapat di maknai sebagai sebuah perubahan budaya politik di gelombang demokrasi kedua.

0 komentar:

Posting Komentar