Aktif berpolitik lewat Perserikatan Nasionalisme Indonesia (PNI) sejak berumur 27 tahun, Bondan (kelahiran Cirebon 15 Januari 1910-6 Februari 1981) berulangkali ditangkap dan dipenjarakan pemerintah kolonial Belanda. Diasingkan ke Boven Digul, Papua bersama Hatta dan Sjahrir, Bondan juga sempat diasingkan ke Australia sebagai tahanan politik di masa awal pendudukan Jepang. Di
negeri kanguru itu, aktivitas politik Bondan berlanjut dengan mendirikan Komite Indonesia Merdeka (KIM), sampai ia menikahi perempuan asal Sydney, Molly Warner, yang bersimpati dengan perjuangannya. Sebelum wafat, Bondan ternyata menulis perjalanan hidupnya yang baru kali ini bisa diterbitkan dan disebarluaskan sehingga memberi banyak fakta lain dalam sejarah pergerakan Indonesia. Selain berdasarkan tulisan Bondan, buku ini juga ditambahkan sumber pustaka karya istrinya, Molly, berjudul “Spanning a Revolution” dan “In Love with a Nation” serta risalah sejarah karya Martin O’ Hare dan Anthony Reid “Austalia dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia” sehingga Anda akan mendapatkan gambaran secara jelas mengenai kiprah perjuangan Bondan.
Home
»
»Unlabelled
» MEMOAR SEORANG EKS-DIGULIS MOHAMAD BONDAN
Kamis, 24 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar